Senin, 25 November 2013

Cerpen, Peluru Yang Diharap



Peluru Yang Diharap


Hasan menatap lamat foto ibunya yang kusam. Tak disadarinya air matanya meleleh. Ini hari ketujuh ia dan adiknya Fatimah ditinggal ibunda tercinta. Masih begitu segar dalam benak dan ingatannya ketika sang ibu ditembak oleh junta militer. Masih segar dalam ingatannya jasad ibunya yang tak menentu. Dengan mata kepalanya sendiri ia melihat isi perut ibunya berhamburan keluar. Waktu itu ia menangis meraung-raung. Apalagi Fatimah. Tapi Ustadz Mahmud, guru mengaji mingguan Hasan menguatkanya. Sang Ustadz meyakini Hasan bahwa kematian ibunya tak perlu disesali atau ditangisi. Karena Ibunya tidaklah mati. Hal inilah yang menjadi spirit bagi Hasan dan Fatimah untuk terus bertahan terus di camp demonstan. Baginya, tak ada guna pulang ke rumah. Ayah mereka telah gugur saat revolusi tahun 2011 yang meruntuhkan rezim Mubarak. Jadi, tak ada alasan baginya untuk pulang. Dirumah tidak ada ayah, tidak ada ibu. Tapi, malam ini, kerinduan terhadap kedua orang tuanya tak dapat lagi dibendung. Amarah berkecamuk di dadanya.
“ Akan ku balas kalian junta militer, aku takkan pulang sebelum semuanya selesai!” pekiknya. Teriakkan Hasan yang tiba-tiba, membuat Fatimah dan beberapa teman yang juga mengalami nasib sama terkejut. Lantas Fatimah berlari memasuki tenda demonstran yang saat itu hanya berisi Hasan seorang.
“Kakak kenapa?” tanyanya kepada sang kakak.
Hasan hanya diam membisu. Sesekali sesegukan akibat tangisannya. “Kakak, kenapa menangis?”. Hasan lantas memeluk adiknya erat-erat.
“ Kakak rindu sama ibu?”. Hasan hanya diam. Matanya menerawang keluar. “Fatimah juga rindu sama ibu dan ayah,kak. Tapi, ingat kata Ustadz Mahmud, kalau ayah dan ibu itu tidak mati. Mereka pasti sekarang sedang berduaan di surga.” Hasan makin erat memeluk adiknya. Kemudian melepas pelukan.
“ Fatimah mau pulang apa tidak” tanya Hasan. Ia tatap adik semata wayangnya itu lamat-lamat.
“ Fatimah tidak akan mau pulang, kak! Apapun yang terjadi!” tegas Fatimah dengan penuh semangat.
“ Sungguh?”
“ Sungguh, kak! Memangnya wajah Fatimah bercanda”
Hasan terpana melihat sikap adiknya. Walaupun masih berusia enam tahun, tapi semangat jihad adinya ini tak bisa dianggap remeh.
“ Kalau begitu, mari kita tos”. Kakak beradik ini saling tos lantas tertawa.
“ Kita berjanji tidak akan pulang apa pun yang terjadi!”
Dan hari ini merupakan malam kesekian Hasan dan jutaan demonstran lain berkumpul di Rab’ah Al- Adawiyah. Demonstran yang siap untuk menjadi pelaku sejarah. Mereka bertekad tidak akan pulang ke rumah sampai keadilan yang akan memulangkan mereka. Satu tuntutan besar mereka. Mengembalikan Presiden Mursi yang terkudeta militer kembali berkuasa. Segala terror dan ancaman yang dilayangkan oleh militer, tak sedikitpun membuat nyali mereka untuk berjihad menuntuk keadilan surut. Namun sebaliknya, semangat mereka makin membara. Seperti api yang disiram oleh bensin. Makin disiram makin membara. Tembakan-tembakan yang dilakukan oleh pihak militer tak sedikit pun membuat mereka takut mati. Tapi sebaliknya, matilah yang mereka cari. Sejak kemarin, para demonstran terus menenteng kain kafan, menunjukkan mereka tak sedikitpun takut mati. Mereka yakin benar, bahwa telah ada yang mengatur segala urusan mereka, termasuk kematian.
Para demonstran rab’ah bukanlah orang-orang biasa. Mereka adalah para ulama, ilmuwan, doctor, para pelajar yang jumlahnya jutaan. Dari seluruh penjuru Mesir semuanya berkumpul untuk Mesir. Lebih dari itu, mereka berkumpul demi kemuliaan Islam.
Nyaris semua demonstran memegang Mushaf Al-Qur’an. Diseluruh bagian lapangan Rab’ah Al-Adawiyah yang terdengar hanyalah lantunan ayat suci. Berbeda jauh dengan para demonstran pro kudeta. Disana-sini yang terdengar alunan musik yang tak jelas. Seperti pesta di bar. Bahkan lebih dari itu, lapangan tempat berkumpul pendukung kudeta disulap mereka menjadi sebuah tempat sex bebas. Mereka nyaman melakukan semua itu berkat sokongan dan pengamanan dari militer Mesir yang tak punya nurani.
Sementara, Demonstran Rab’ah mengisi hari-hari yang mereka lalui dengan kegiatan yang bermanfaat demi mencari ridho Allah. Ketika Ramadhan kemarin, diadakan berbagai macam perlombaan untuk anak-anak. Hasan yang ketika itu mengikuti Lomba Tahfidz berhasil menjadi juara kedua.
Saat sholat berjamaah lima waktu, semuanya sholat. Jutaan demonstran sholat berjamaah. Saat Ramadhan, terjadilah buka puasa dan sahur bersama yang dihadiri jutaan jiwa. Nuansa persaudaraan begitu kuat tertancap dihati jutaan demonstran ini.
Hal inilah yang membuat pemerintah illegal Mesir pimpinan Jendral As-Sisi dan juga Kaum Sepilis (Sekuler, Pluralis,dan Liberalis) berang. Mereka khawatir, bukannya jenuh dan bosan, para demonstran malah makin kerasan tinggal disana. Maka, disusunlah rencana pembubaran demostran, yang malah menjadi semacam genosida akibat perbedaan pandangan politik. Salah satu hal yang As-Sisi lancarkan lewat kekuatan militernya adalah dengan Perang Psikologi dengan jalan menakut-nakuti para demonstran dengan sesuatu yang membahayakan keselamatan mereka. Strategi ini kurang ampuh untuk meracuni para demonstran yang kuat imannya. Hanya beberapa demonstran ambigulah yang ketakutan mendengar ancaman dan tipuan itu, lantas mereka mundur kebelakang.
Dan, malam ini, ketika Hasan dan Fatimah serta beberapa anak sedang bermain petak umpet sembari menikmati indahnya malam di Rab’ah, agaknya perang psikologi kembali dimainkan As-Sisi. Seorang lelaki paruh baya yang tak dikenal datang mendekati kerumunan anak yang tengah girang tersebut. Ia lantas memamanggil Hasan.
“ Hei, kau kemari sini!” teriak lelaki tersebut. Yang dipanggil mendekat ke orang asing itu.
“ Iya, pak. Ada apa?” tanya Hasan dengan santai, karena malam ini memang malam yang santai.
“Hei anak muda, kau disini dengan siapa ?”
“ Saya disini bersama adik saya, memangnya kenapa ?” tanya Hasan penasaran.
“ Tidak apa-apa, mana adik kau sekarang ?”
“ Itu, yang pakai baju merah” Hasan menunjuk kearah Fatimah yang sedang asiknya bermain, seolah lupa bahwa ia baru saja melihat ibunya ditembak dengan mata kepala sendiri.
“ Mana orang tua kalian ?”
Mendengar pertanyaan itu, Hasan terdiam. Memori dalam otaknya segera mengajaknya kembali kepada peristiwa terkelam dalam hidupnya. Ia ingat bagaimana ayahnya tewas akibat tembakan yang menerjang dada kirinya di Tahrir Square saat revolusi 2011. Dan yang teranyar, ia melihat langsung bagaimana kaki ibunya ditembak oleh seorang prajurit militer, kemudian membelah perut ibunya dengan cara tersadis. Lamunan kelamnya segera buyar ketika dibentak lelaki asing.
“ Hei, kenapa kau melamun? Mana orang tua kau”
Mata Hasan berkaca-kaca. Lantas menjawab lirih sembari menunduk,
“ Saya dan adik saya telah yatim piatu, paman”
Lelaki asing terdiam. Air mukanya sama sekali tak menampilkan wajah prihatin. Ia malah tersenyum sinis, lantas bertanya,
“Kapan ayah kau meninggal ?”
“Setahun lalu, saat revolusi”
Lelaki asing mengangguk-angguk. Masih tersenyum sinis. Kalau begini misinya bisa dijalankan dengan mudah.
“ Lalu ibumu, kapan meninggal ?”
“ Seminggu yang lalu, karena disiksa oleh militer”
Lelaki asing itu menatap Hasan dengan mata yang dilindungi oleh kaca mata hitam. Ditatapnya Hasan dengan tatapan tak bersahabat. Sangat tak bersahabat. Ia tampak menahan sesuatu. Lantas bertanya lagi,
“ Hei anak muda, sekarang berapa umur mu?”
“ Empat belas”
“ Kau masih muda. Masih panjang jalan kau. Jadi ku sarankan, hargai nyawamu. Jangan sia-siakan nyawa!” Lelaki asing menunjuk-nunjuk hidung Hasan sambil tangan yang satunya lagi memegang pinggang.
“ Maksud paman apa ?”
Lelaki asing terdiam sejenak. Ia menarik nafas dalam-dalam dan mengeluakannya dengan pelan. Ditatapnya sekeliling Rab’ah Al- Adawiyah yang penuh dengan manusia dari segala kasta. Sebagian berkumpul sembari membaca Al-Qur’an, sebagian lain beristirahat atau berbicara.
“Asal kau tau, ditempat ini besok akan terjadi tragedi besar. Akan terjadi peristiwa yang berbahaya. Jadi jika kau ingin melihat masa depan, pulanglah ke rumah mu, jangan berada disini, sudahi demonstrasi. Jika tidak, kau akan bernasib sama dengan kedua orang tuamu, kusarankan jangan siakan nyawamu!”.
Hasan terdiam. Hatinya bimbang. Ia memikirkan baik-baik apa yang dikatakan oleh lelaki asing itu. Namun, tekadnya membara. Aku tidak boleh pulang! Tidak ada alasan untuk pulang!
“ Maaf paman aku dan adikku tidak akan pulang !”
Tampak kekesalan terpancar diraut wajah lelaki asing itu. Ia kembali memutar otak untuk menjalankan misinya.
“ Oh, kau akan dalam masalah besar. Apa kau mau, selongsong peluru bersarang di tubuhmu. Entah di kepala, di dada, atau dimana saja. Apa kau mau !?” bentak lelaki asing itu.
Bukannya ciut, malah adrenalin jihad Hasan makin membara. Lantas, ia berkata mantap,
“ Itulah yang kucari paman. Aku mengharapkan peluru bersarang ditubuhku. Cita-citaku mati syahid. Aku ingin seperti kedua orang tua ku!”
Lelaki asing terdiam. Terpaku dan membisu. Tangannya terkepal. Kepalanya panas. Namun ia mencoba tetap kalem walau wajahnya tak dapat dapat melakukannya.
“ Terserah kau! Aku sudah peringatkan. Jika terjadi sesuatu terhadapmu aku tak mau tahu! Dasar anak sok hebat!”
“ Hidup matiku sudah ada yang mengatur, paman! Yang mengaturnya adalah Allah Yang Maha Kuat, bukan paman!” balas Hasan mantap. Jiwa sang idolanya yang bernama sama dengannya, Hasan Al-Banna terasa merasuki  jiwa Hasan yang muda.
“ Diam kau! Jangan kau ajari aku tentang agama. Biarkan Syeikh Al-Azhar saja yang mengajarkan agama! Kau jangan ikut-ikut!”
Dengan wajah amarah yang tak dapat disembunyikan, lelaki asing tadi pergi meninggalkan daerah Rab’ah.
Hasan hanya bisa menggelengkan kepala. Bingung dengan apa yang diinginkan lelaki asing yang tak pernah dilihatnya barang sekalipun. Waktu terus berjalan. Malam mulai larut. Para demonstran mulai banyak yang tidur guna mengisi energi mereka kembali. Demonstran yang lain memilih jaga malam. Hasan memilih tidur. Dalam tidurnya ia bermimpi kembali berkumpul bersama keluarganya disuatu tempat. Yang pasti tempat yang sangat indah.

                                                        ***

Gema azan shubuh membangunkan Hasan. Ia langsung bersiap-siap untuk mengikuti sholat jama’ah yang sangat luar biasa karena diikuti oleh jutaan manusia yang menuntut keadilan dan hak yang dirampas.
Ketika keluar dari camp, Hasan mendengar banyak peserta demonstran berbicar mengenai isu akan terjadinya serangan yang akan di lakukan oleh militer terhadap peserta demonstran. Ada yang mengatakan itu kabar burung, ada yang mengatakan itu kabar benar. Tapi komentar mereka semua sama, “ Tidak ada alasan untuk pulang! Mati syahid adalah cita-cita kita!”. Bahkan banyak yang telah menyelendangkan kain kafan di leher mereka, tanda mereka siap mati.
Sholah Shubuh berjama’ah pun dimulai. Seluruh jama’ah menjalaninya dengan khusyuk, berita bahaya yang mereka terima tak membuat mereka kehilangan kekhusyukan untuk beribadah kepada Sang Penggenggam nyawa.
Namun, saat rakaat kedua, Hasan berwaspada. Dan mungkin juga dilakukan oleh demonstran yang lain. Bukan tanpa alasan mereka waspada. Karena sudah dua kali serangan yang dilakukan oleh militer terhadap jama’ah Sholat Shubuh dilakukan saat rakaat kedua. Namun, sampai sholat selesai tak ada peristiwa yang berbahaya. Selepas sholat, jama’ah Sholah Shubuh berdo’a bersama agar diberikan keselamatan, dan meminta dua pilihan kepada Allah SWT, Hidup mulia, atau Mati syahid.
Matahari mulai tinggi, para demonstran mulai melakukan kegiatan seperti biasa. Tak ada peristiwa yang harus ditakutkan.
Sementara Hasan masih berdiam di dalam camp. Dibacanya lantunan ayat suci dengan merdu. Sementara Fatimah memilih bermain masak-masakan dengan teman-temannya. Ancaman lelaki asing sampai sekarang tak terbukti. Tak ada kekacauan, tak ada kerusuhan.
Namun, satu jam lewat beberapa menit kemudian, yang dikhawatirkan pun tiba. Apa yang dikatakan lelaki asing benar-benar terjadi. Teriakkan demonstran terdengar dimana-mana. Hasan yang baru saja menyelesaikan satu juz Al-Qur’an tersentak. Ia melihat keluar. Suasana sangat kacau. Dilihatnya asap membumbung disegala sisi Rab’ah. Aroma mesiu menusuk-nusuk hidungnya. Hasan lantas siaga. Ia teringat Fatimah. Dimana anak itu. Tadi ia melihatnya tengah asyik bermain di depan camp. Tapi, sekarang mana? Jantung Hasan berdetak kencang. Kini, hanya ada dua pilihan terhampar di depannya, hidup mulia, atau mati syahid. Namun, ia saat ini mencium harum wangi surga, bukan wangi dunia. Lantas, ia berlari keluar camp. Seorang petugas medis memberikannya masker anti gas air mata dan gas beracun Made In Israel yang kemarin ia temukan bersama temannya.
Suasana makin kacau balau, Hasan sempat melihat camp tempat ia tidur terbakar .Teriakkan takbir dimana-mana diselingi dengan suara tembakan dan ledakan. Hasan seperti melihat film perang yang pernah ia tonton bersama ayah,ibu,dan adiknya di bioskop dua tahun silam. Saat itu ia hanya menjadi penikmat sejarah. Namun hari ini ia adalah bagian dari pelaku sejarah. Ia mulai melihat mayat-mayat bergelimpangan disana sini. Ia juga sempat menangkap gelagat militer yang membakar hidup-hidup seorang demonstran. Inikah yang disebut pembubaran demonstran, bukankah ini sebuah genosida?
“ Tar,tar,tar,tas,cetar,dor” suara tembakan saling sahut menyahut. Hasan terus berlari mencari adiknya yang entah kemana. Dan itu dia. Itu dia Fatimah. Ia sedang bersembunyi di balik sebuah gerobak. Jarak antara Hasan dan Fatimah sekitar lima ratus meter. Maka, tanpa pikir panjang Hasan langsung berlari sekencang mungkin menuju tempat persembunyian Fatimah. Namun, tinggal sekitar seratus meter…
“ Tarrrrrr”. Paha Hasan terasa ngilu. Sangat ngilu. Ia tak dapat berlari lagi. Ia terjatuh menimpa sebuah mayat dengan kondisi yang sangat memprihatinkan. Paha Hasan tertembak. Ia tak dapat melihat Fatimah lagi.
Tak lama berselang, dua orang petugas medis mengangkat Hasan yang tengah meringis kesakitan. Hasan lantas ditandu, dan langsung dimasukkan ke ambulance yang kemudian membawanya ke Rumah Sakit Rab’ah. Di dalam ambulance, terdapat banyak mayat dan korban luka parah. Semuanya bertumpuk dalam satu ruangan ambulance yang kecil dan pengap.
Keadaan di rumah sakit juga tak kalah kacau. Para dokter dan petugas medis yang ada kewalahan melayani korban akibat kekerasan junta militer yang tak beradab. Mereka kesulitan memisahkan mana korban yang masih hidup, mana yang sudah meninggal. Hasan ditandu menuju suatu ruangan yang mungkin ruangan pers. Disitu sudah seperti kolam darah yang dipakai berenang oleh mayat-mayat dengan kondisi yang sangat memprihatinkan. Otak terburai keluar. Usus dan lambung yang juga demikian. Namun, lihat bibir-bibir mereka. Semuanya tersenyum.
Hasan tergeletak di sudut ruangan tersebut, disekelilingnya semua mayat. Hasan menahan rasa sakit yang teramat dipaha kanannya. Sebutir peluru tampaknya masih bersarang di pahanya. Inilah peluru yang ia harapkan. Wangi harum semerbak surga semakin tercium olehnya. Dilihatnya ayah dan ibunya tengah duduk berdua di taman yang sangat indah.
Tak lama kemudian, seorang dokter datang ke ruangan tersebut. Ia tampak mencari korban yang masih hidup. Dan tampaknya tinggal Hasan yang masih bernafas.
“ Saya masih hidup dokter!” teriak Hasan dengan susah payah. Dokter tersebut langsung melirik kearah yang memanggil.
“ Saya akan membantu anda!” Dokter itu lantas menuju tempat Hasan tergeletak.
“ Apa yang kau rasakan sekarang,nak?” tanya dokter itu dengan wajah yang dipaksakan tenang.
“ Sa..saya mencium wangi surga” jawab Hasan dengan terbata-bata.
Dokter tersebut terpana mendengar jawaban Hasan. Matanya berkaca-kaca. Tampaknya ia juga ingin mencium wangi surga.
 Namun, sesaat kemudian terdengar suara, “Tuk,tak,tuk”. Terdengar seperti suara langkah. Makin lama suara itu makin terdengar . Dan ternyata itu adalah seorang anggota junta militer. Ia berteriak keras “ Semua dokter harus keluar dari rumah sakit atau kami tembak”. Dan ia menemukan dokter yang sedang merawat Hasan.
“ Hei, kau dokter! Pergi kau! Keluar dari sini cepat!”
Namun sang dokter tak berkilah. Ia terus merawat Hasan yang  makin mencium semerbak harumnya surga.
Prajurit militer itu lantas mendekat dokter dan memukulnya kuat-kuat. Sang Dokter terjatuh karena pukulan tersebut.
“ Rasakan itu! Sekarang keluar”
Dokter itu tetap diam. Kemudian seorang prajurit militer lainnya melewati ruangan itu.
“ Gamal, sini kau! Kau bawa dokter ini keluar lalu siksa dia!” perintah prajurit yang berada didalam ruangan.
Prajurit itu lantas menyeret dokter, sambil memukulinya. Kini tinggal Hasan dan seorang prajurit yang berada di ruangan. Tak lama berselang terdengar derap langkah beserta jeritan yang bagi Hasan merupakan suara yang tak asing lagi ditelinganya. Dan kemudian muncullah sesosok junta militer yang bersamanya ada seorang anak perempuan.
“ Fatimah…?” teriak  Hasan
“ Kakak…” balas Fatimah
Hasan terbelalak melihat wajah adiknya yang lebam. Hasan lantas berteriak sekuat tenaga, “ Hei, junta militer lepaskan adikku silahkan kau siksa aku, tapi jangan kau siksa adikku.
“ Naser, jangan kasih ampun! Kalau perlu bunuh saja!” seru prajurit militer yang berada di dekat Hasan.
“ Baik Sadat!”
“ Jangan…!” teriak Hasan melihat junta militer yang di bajunya tertulis nama Faruq Naser mendekatkan sebuah pisau dileher Fatimah yang mulutnya telah ia sumpal.
“ Diamkau!” bentak junta militer yang dibajunya tertulis nama Sadat Mubarak. Dan tanpa ampun Naser..
“srksrk”
Dengan hati nurani yang entah kemana, Naser menggorok leher Fatimah dengan sadisnya. Darah mengucur kemana-mana. Fatimah tak dapat melakukan apa-apa. Ia hanya dapat menggapai takdirnya.
Hasan berteriak, “ Jangan bunuh adikku, jangan bunuh adikku, bunuh saja aku, biarkan dia hidup !”
Namun, nasi sudah menjadi bubur. Fatimah telah tergeletak. Agaknya nyawanya telah melayang setelah sempat menggelepar beberapa kali. Kepalanya nyaris putus dengan badanya.
Untuk ketiga kalinya dalam kurun waktu dua tahun Hasan melihat pemandangan mengerihkan semacam ini. Sialnya, anggota keluarganyalah yang mengalaminya. Ayahnya, kemudian ibunya, dan sekarang ia menjadi saksi bagaimana Fatimah dibunuh dengan cara tak beradab seperti ini.
Kini, Hasan melihat Fatimah bergabung dengan kedua orang tuanya. Ia lihat ayah dan ibunya memeluk Fatimah. Raut wajah mereka bahagia. Mereka duduk bersantai-santai dengan buah-buahan diselilingnya. Mereka kenakan pakaian yang sangat indah.
“ Adikkau sudah mati! Sekarang gilirankau!” bentak Sadat. Tak ada perasaan takut sedikitpun di wajah Hasan. Justru ia memang berharap ditembak dan ingin berkumpul bersama keluarganya.
“ Hei anak muda ! Siapa nama kau ?” bentak Naser yang tangannya berlumuran darah Fatimah.
“ Aku Hasan !”
Sadat menginjak perut Hasan. Sementara Naser menatapnya dengan galak. Lantas, ia kembali berkata,
“ Nama kau saja sudah menunjukkan bahwa kau anak ikhwan !”
“ Itu benar ! Aku adalah bagian dari Ikhwanul Muslimin !” jawab Hasan dengan gagah. Wangi surga makin semerbak di hidungnya.
“ Puk, puk” Sadat dengan garangnya menendang kepala Hasan, ketika mendengar jawaban itu.
“ Kau mau mati ?” tanya Naser
“ Itu yang kuinginkan, mati syahid!”
“ Puk,puk” Sadat kembali menendang kepala Hasan sampai lembam. Tak ada sedikit pun rasa gentar di wajahnya. Wangi surga makin semerbak di hidungnya.
“ Heh, anak kecil! Untuk apa kau ikut demonstasi?”
“ Untuk mengembalikan Presiden Mursi ke Istana Ittihadiyyah!”
“ Puk,puk”
“ Itu tak akan terjadi selama ada militer!” bentak Naser
“ Itu akan terjadi karena ada Allah !” jawab Hasan lantang. Wangi surga makin smerbak di hidungnya.
“ Puk,puk”
“ Apa tujuan kau kemari ?” bentak Naser.
Allah Ghoyatuna ! Allah tujuan kami !”
“ Puk,puk” wajah Hasan makin tak karuan karena tendangan Sadat.
“ Siapa yang kau teladani sehingga kau kemari ?”
Arrosullu Qudwatuna ! Rasulullah teladan kami !”
“ Puk,puk”  Wangi surga makin semerbak di hidung Hasan.
“ Berpedoman dengan apa kau sehingga mau ikut kemari?” Naser terus mengintrogasi Hasan yang membuat Hasan makin bersemangat meraih syahid
Al-Qur’an Dusturuna ! Al- Qur’an pedoman hidup kami !”
“ Puk,puk” Wajah Hasan makin lebam tak karuan. Darah mulai mengucur di wajahnya.
“ Apa jalan hidup kau sehingga kau ikut demonstrasi ?”
Al Jihadu Sabililuna! Jihad adalah jalan hidup kami !” jawabnya dengan lantang. Rasa sakit akibat tembakan tadi terbakar oleh semangatnya.
“ Puk,puk” Sadat dengan beringas terus menendangi Hasan jika ia berbicara.
“ Sebenarnya apa yang kau cari dan kau inginkan disini ?”
Al Mautu fi Sabilillah, Asma amanina ! Mati dijalan Allah adalah cita-cita kami tertinggi !”
“ Puk,puk” darah semakin mengucur di wajah Hasan. Wangi surga makin semerbak di hidungnya.
“ Ah, dasar kau anak Ikhwan !” teriak Naser sembari meletakkan kaki kanannya di jidat Hasan yang bercucuran darah.
“ Kau ini sebetulnya siapa ?” tanya Naser beringas
“ Akulah petualang yang mencari kebenaran, mencari makna serta hakikat kemanusiaanya di tengah manusia. Akulah patriot yang berjuang menegakkan kehormatan, kebebasan, ketenangan, dan kehidupan yang baik bagi tanah air di bawah naungan Islam yang hanif” jawab Hasan dengan lantang mengutip perkataan idolanya , Imam Syahid Hasan Al- Banna.
“ Dasar kau anak Ikhwan” pak,puk,pak. Naser dan Sadat menendangi Hasan dengan cara yang mengerihkan. Tampak kedua junta militer ini menyiapkan senjata laras panjang yang mereka tenteng sejak tadi. Senjata yang telah banyak membunuh manusia-manusia yang terdzolimi.
Wangi surga makin semerbak di hidung Hasan. Dilihatnya keluarganya yang tengah bersantai di suatu taman yang indah. Tapi, mereka tampak menunggu sesuatu. Sadat dan Naser menempelkan corong senjata mereka ke kepala sisi kanan dan kiri Hasan. Melihat itu Hasan berteriak kencang,
Hasbunallah Wa nikmal Wakil, Nikmal Maula Wa nikman Nasir! La Ilaha Illallah, Muhammadar Rasulullah ! Allahu Akbar !” Hasan makin mencium wangi surge, dan makin merasa dekat dengan keluarganya.
Mendengar itu Naser dan Sadat saling bersitatap. Naser berteriak kencang,
“ Dasar kau anak Ikhwan !”
Sadat memberi kode satu, dua, tiga. Kedua junta militer ini mengokang senjata mereka, menempelkannya ke kedua sisi kepala Hasan, lantas….
“ Tar, tar”
Dua tembakan itu cukup membuat isi kepala Hasan terburai. Otaknya keluar tak menentu. Hasan telah menggapai takdir dan cita-citanya sebagai syuhada muda. Kini, ia telah berkumpul kembali bersama keluarganya. Ia kembali bertemu ayahnya yang penuh kasih, ibunya yang penuh perhatian, dan adiknya Fatimah. Kini, wangi surga sudah benar-benar ia rasakan. Walaupun kepalanya pecah dan otaknya terburai, namun lihatlah bibirnya. Senyuman bahagia merekah dibibirnya seakan tanda ia bahagia bertemu keluarganya dan seakan mengolok dua junta militer yang menembakkanya dengan berkata, “ Jangan kau kira aku ini mati, jangan kau anggap aku telah tiada. Tapi aku bergelimpangan rezeki di sisi Allah SWT”
Sementara Naser dan Sadat, dua junta militer itu berteriak girang,
“ Ha,ha,ha. Rasakan itu. Jangan coba-coba melawan kami! Akan kami habisi kalian Ikhwan !”
Mereka lantas keluar ruangan yang penuh mayat tak beraturan itu. Dan sebelum keluar, mereka melemparkan sesuatu mirip korek api. Api lantas berkobar membakar mayat-mayat itu. Sudah dibunuh dibakar lagi. Benar-benar tak punya hati. Darah merah yang tergenang di lantai putih, ditambah warna hitam akibat mayat yang terbakar, membuat konfigurasi seperti bendera Mesir, merah, putih, hitam.  
Sadat dan Naser buru-buru berlari keluar rumah sakit, karena sebentar lagi seluruh rumah sakit akan terbakar. Mereka berlarian sambil melompat-lompat kegirangan sambil berteriak-teriak,
“ Jenderal As-Sisi berkuasa, Amerika bahagia, Israel berjaya !”
Namun, tinggal beberapa langkah lagi keluar rumah sakit, Sadat dan Naser merasa ada yang memukul mereka dengan sangat kuat dari arah belakang. Sejenak mereka melihat kebelakang, tak ada siapa-siapa. Mereka terjatuh di lantai lobi rumah sakit. Kemudian mereka digiring kepada sesuatu yang tak pernah terbesit di hati dan pikiran mereka. Mereka bingung harus berkata apa. Karena waktu serasa selalu berjalan sia-sia….


Indonesia, Negeri yang militer dan polisinya baik, 23 November 2013













Minggu, 24 November 2013

Kliping Lingkungan Hidup


Contoh Kliping Lingkungan Hidup
Cara Menghemat Kertas
Artikel lingkungan mencoba mengajak sahabat pecinta lingkungan hidup untuk menggunakan kertas secara bijak sehingga kita dapat menghematnya untuk kelestarian hutan.
Kertas saat ini telah menjadi kebutuhan utama masyarakat. Jika kita perhatikan di sekeliling kita, maka barang-barang apa saja yang terbuat dari kertas and mungkin kamu menemukan banyak barang yang terbuat dari kertas seperti kardus, buku tulis, kertas tulis, kertas fotokopi, koran, majalah, buku pelajaran/novel, tisu, alas gelas, kertas untuk keperluan promosi seperti brosur dan masih banyak lagi.
Bahan baku kertas adalah dari sebatang kapohon. Untuk satu rim kertas, paling sedikit satu batang pohon ditebang. Bayangkan berapa banyak pohon yang harus ditebang untuk memenuhi produksi kertas? Tanpa disadari, pada suatu masa hutan dipermukaan bumi ini akan habis ditebang untuk memenuhi kebutuhan kertas sehari hari. Apa lagi kita memanfaatkan kertas secara boros.
Begitu banyak barang-barang berbahan baku kertas dan tidak sedikit kertas yang pada akhirnya dibuang atua berakhir menjadi sampah.
Oleh karena itu kita harus sungguh-sungguh memperhatikan efisiensi pemakaian kertas, pengelolaan kertas serta pemakaian serta dampak dari setiap produksi kertas terhadap kelestarian hutan dan lingkungan.
Untuk mengatasih hal ini maka kita dapat melakukan penghematan dalam menggunakan kertas. Berikut ini beberapa hal yang sederhana yang dapat kita lakukan, yaitu;
1.       Tidak dengan mudah membuang kertas. Cobalah untuk memikirkan kembali kemungkinan kertas tersebut digunakan untuk hal-hal lainnya.
2.       Memaksimalkan penggunaan kertas yaitu menggunakan semua bagian sisi kertas seperti saat mencetak, gunakan kedua sisi kertas.
3.       Mengumpulkan sisa-sisa kertas untuk dapat dikelolah atau didaur ulang lagi
4.       Koran, majalah, atau kalender bekas dapat digunakan untuk membungkus
5.       Ketika akan mencetak suatu dokumen, cobalah pertimbangkan prioritas dan kebutuhannya. Jika dokumen tersebut perlu dicetak, gunakan ke dua sisi kertas.
6.       Menggunakan kertas bekas pakai untuk mesin facimili atau fotokopi
7.       Memanfaatkan sekumpulan kertas bekas pakai untuk catatan kecil, seperti pesan telpon, catatan belanja dan lain sebagainya
8.       Memanfaatkan kembali amplop atau kantong kertas bekas yang masih layak digunakan
9.       Mencetak keperluan seminar, promosi, pelatihan dari kertas daur ulang.
10.   Jika memungkinkan memperoduksi media cetak berbahan baku kertas daur ulang
11.   Makalah, kliping atau materi presentasi sebaiknya dicetak dan diperbanyak dengan menggunakan keras bekas atau lebih baik dalam bentuk data CD (disk)
12.   Segala bentuk undangan atau tagihan dapat dikirimkan melalui email. Kita terpaksa dicetak, usahakan dibuat dengan bahan yang sedikit memakai kertas.
13.   Menghemat penggunaan kertas tisu saat makan atau di toilet
14.   Ketika anda berbelanja, usahakan untuk membawa kantong belanja anda sendiri
15.   Memanfaatkan aneka kertas bekas untuk berbagai aneka kerajianan seperti kertas daur ulang berwarna-warni, bingkai goto, kotak tisu dan sebagainya
Dengan mempertimbangkan ke 15 hal-hal yang sederhana untuk melakukan penghematan kertas dan tetap melestarikan lingkungan, mengetahui asal muasal kertas itu terbuat dan mampu mempraktekan ke 15 hal tersebut.




Pelaksanaan Penanaman Tanaman Reboisasi

A. Persiapan Lapangan
Sebelum kegiatan penanaman di lapangan dilaksanakan, perlu adanya persiapan yang baik dalam rangka pencapaian keberhasilan tanaman (tanaman pokok jenis kayu-kayuan dari MPTS) yang disesuaikan dengan rancangan.
Kegiatan persiapan lapangan meliputi:
1. Penyimpanan dokumen rancangan pembuatan tanaman untuk lokasi/blok/petak sasaran pembuatan tanaman reboisasi
2. Penyiapan organisasi pelaksana (Pemimpin Pelaksana, Mandor/pengawal dan tenaga kerja) dan koordinasi dengan pihan terkait untuk lokasi dan luas areal yang akan direboisasi, serta penyusunan tata waktu kegiatan dan pembagian kerja yang rasional.
3. Peyiapan area reboisasi dari konflik agar penanaman dapat berjalan lancar melalui sosialisasi rencana penanaman
4. Penyiapan bahan (bahan gubuk kerja, papan nama, patok batas, ajir) dan alat pengukuran (GPS/alat ukur theodolit, kompas, altimeter dan lain-lain) dan perlengkapan kerja.
5. Pengukuran ulang batas-batas lokasi, pemancngan patok, pembuatan gubuk kerja, papan nama dan penyiapan lahan dalam rangka penerapan pola tanam yang sesuai dalam petak tanaman, pembuatan jalan pemeriksaan hutan yang layak/memenuhi syarat dan lain-lain. Jalan pemeriksaan harus berhubungan dengan jalan angkutan.
6. Pemasangan ajir dan penentuan arah.letak tanaman sesuai dengan rancangan. Pola tanam dapat dilakukan secara semplongan atau sistim jalur sesuai kontour secara merata di seluruh petak, menyesuaikan keadaan lapangan (mempertimbangkan tegakan sisa dan kemiringan lahan)
7. Penyiapan bibit pada tempat penampung sementara.

B. Pembuatan Tanaman
1. Persiapan
a. Penyiapan dokumen rancangan dan peta rancangan
b. Penyiapan bahan, peralatan /perlengkapan kerja & tenaga kerja
c. Pembukaan dan pembersihan lahan, pembuatan lubang tanaman sesuai ajir, penyiapan pupuk dasar. Disamping itu perlu juga dibuat piringan tanaman yang bersih dari tonggak dan tanaman pengganggu.
d. Distribui bibit dari tempat pengumpulan bibit sementara (TPS) ke petak tanaman, dan menempatkannya menurut arah larikan dan lobang tanaman
2. Penanaman
a. Sebelum penanaman bibit harus diperhatikan:
·         Media biibit kompak dan mudah dilepas dari polybag
·         Kondisi lobang tanaman telah dipersiapkan dengan baik dan tidak tergenang air
·         Kondisi bibit dalam keadaan sehat dan memenuhi standar/kriteria yang telah ditetapkan untuk ditanam
b. Penanaman bibit.
·         Saat penanaman harus disesuaikan dengan musim tanam yang tepat.
·         Polybag dilepas dari media tanaman dengan hati-hati sehingga tidak merusak sistem perakaran tanaman
·         Bibit dan media diletakkan pada lobang tanaman dengan tegak lurus
·         Lobang tanaman ditimbun dengan tanah dicampur pupu dasar sampai lebih tinggi dari permukaan tanah
c. Pemeliharaan Tahun berjalan
·         Pemeliharaan tahun berjalan (T-0) dilakukan dengan penyulaman tanaman yang mati sejumlah 10% (110 btg./ha) sekitar satu bulan setelah tanam.
d. Hasil Pembuatan Tanaman
·         Terwujudnya tanaman reboisasi sejumlah 1.100 btg/ha termasuk penyulaman (10% – 110 btg Per Ha), tersebar merata sesuai reancangan
·         Untuk memberikan akurasi realisasi tanaman dilakukan penilaian kerja pembuatan tanaman yang diatur dalam petunjuk pelaksanaan tersendiri

C. Organisasi Pelaksanaan
Agar pelaksanaan di lapangan dapat berjalan dengan baik sesuai dengan rencana, maka disusun organisasi pelaksanaan di lapangan sebagai berikut:
1.       Pelaksana kegiatan pembuatan tanaman reboisasi hutan lindung dan hutan produksi adalah satker Dinas/Intansi yang mengurusi Kehutanan Kabupaten/Kota sebagai penanggung jawab pelaksanaan reboisasi di wilayah kerjanya.
2.       Penanaman dilakukan oleh pemimpin pelaksana bekerja sama dengan kelompok tani.masyarakat setempat sekitar hutan, melalui surat perjanjian kerja sama (SPKS)
3.       Penanaman di wilayah perum perhutani dilaksanakan oleh perum perhutani sesuai pedoman reboisasi GN RHL/Gerhan ini.
4.       Untuk lokasi yang terpencil, rawan keamanan dan kesulitan tenaga kerja dapat dilaksanakan oleh satker pelaksana secara swakelola melalui kerja sama dengan TNI

D. Hasil Pelaksanaan
Hasil kegiatan pelaksanaan pembuatan tanaman reboisasi tahun berjalan (T-0) dikawasan hutan lindung dan hutan produksi sesuai target luas dan jumlah tanaman dalam rancangan dan dokumen kegiatan/anggarannya.
Sumber: Lampiran 1 Peraturan Menteri Kehutanan Nomor: P.03/MENHUT-V/2004 Tanggal: 22 Juli 2004



Cara Aman Menggunakan Kembali Wadah Plastik

Artikel lingkungan hidup kali ini akan membahas tentang cara aman menggunakan kembali wadah plastik.

BPA adalah kekhawatiran Ketika Wadah Plastik Aman penggunaan ulang

Kekhawatiran kesehatan dan keselamatan terbesar saat ini adalah terkait dengan BPA. BPA adalah bahan kimia yang ditemukan dalam kandungan plastik terutama dalam plastik kaku. Ada informasi yang tepat sekarang bahwa BPA dapat larut ke dalam makanan ketika dirinya yang dipanaskan. Ini adalah sesuatu yang sering dibicarakan sekarang tetapi tidak ada dari EPA yang menyatakan tidak aman.
Hindari memanaskan makanan dalam Wadah Plastik

Ini terkait dengan panas sehingga Anda ingin menghindari memanaskan kembali makanan dalam plastik, dan juga meninggalkan botol air di mobil Anda terutama selama musim panas ketika terdapat panas yang ekstrim.


Bersihkan dengan air sabun untuk penggunaan ulang Wadah Plastik Aman

Jika Anda akan membersihkan plastik, dan ini adalah apa yang kebanyakan produsen merekomendasikan, membersihkanlah dengan sabun dan air. Anda tidak dianjurkan menempatkan plastik di air cucian karena panasnya akan membahayakan Anda. Tidak ada masalah dengan menggunakan kembali plastik untuk tujuan utilitas. Banyak sekolah dasar mengumpulkan botol dengan pekebun dan untuk karya seni. Dan itu adalah bagaimana Anda dapat dengan aman menggunakan kembali plastik.
Jika kamu akan membersikan plastik, dan apa yang kebanyakan produsen anjurkan. bersihkan dengan sabun dan air. Tidak dianjurakan meletakkan plastik ke dalam tempat cucian sebab panasna bisa membahayakan. Tidak ada masalah sebenarnya menggunakan pelastik kembali untuk tujuan alat peraga. Banyak siswa SD mengumpulkan botol untuk tujuan karya seni. dan begitulah plastik bisa aman digunakan.


8 Cara Mengantisipasi Kemungkinan Kebakaran Hutan

Artikel Lingkungan kali ini akan membahas beberapa hal yang dapat dilakukan dalam mengantisipasi kemungkinan atas terjadinya kebakaran di hutan.
1.       Membuat menara pengamat yang tinggi berikut ala telekomunikasi
2.       Melakukan patroli untuk mengantisipasi kemungkinan kebakaran
3.       Menyediakan sistem transportasi mobil pemadam kebakaran yang siap digunakan
4.       Melakukan pemotretan citra secara berkala, terutama di musin kemarau untuk memantau wilayah hutan dengan titik api cukup tinggi yang merupakan rawan kebakaran
Apabila terjadi kebakaran hutan maka cara yang dapat dilakukan untuk melakukan pemadaman kebakaran hutan adalah sebagi berikut;
1.       Melakukan penyemprotan air secara langsung apabila kebakaran hutan bersekala kecil
2.       Jika api dari kebakaran berskala luas dan besar, kita dapat melokalisasi api dengan membakar dan mengarahkan api ke pusat pembakaran, yaitu umumnya dimulai dari area yang menghambat jalananya api seperti sungai, danau dan jalan
3.       Melakukan peyemprotan air secara merata dari udara dengan menggunakan helikopter.
4.       Membuat hujan buatan
Dengan mengerti dan memahami ke 8 cara mengantisipasi kemungkinan terjadinya kebakaran hutan, maka diharapkan para pembaca dapat mencegah dan juga bertindak saat kebakaran terjadi.







4 Parameter Pencemaran Lingkungan

Beberapa parameter yang digunakan untuk mengidentifikasi terjadinya pencemaran lingkungan, serta mengetahui tingkat pencemaran itu. Parameter-parameter yang digunakan sebagai indikator penemaran lingkugnan antara lain sebagai berikut

a. Parameter kimia
Parameter kimia meliputi CO2, pH, alkalinitas, fosfor dan kadang aktifitas berat.

b. Parameter biokimia
Parameter biokimia meliputi BOD ( biochemical Orxygen Deman), yaitu jumlah oksigen yang terkandung atau terlalur di air. Cara pengukuran BOD adalah dengan menyimpan sampel air yang telah diketahui kandungan oksigennnya selama 5 hari dan kemudian diukur kembali kadungan oksigennya, BOD digunakan untuk mengukur banyaknya pencemaran organik.
Di air yang normal dan alami, kadar pH adalah 6,5 – 8,5. Keasaman air dapat iukur dengan kertas lakmus. Contoh lain adalah kandungan oksifen d dalam air minum tidak boleh kurang dari 3 ppm

c. Parameter fisik
Parameter fisik meliputi temperatur, warna, rasa, bau, kejernihan dan kandungan bahan radiokatif.

d. Parameter biologi
Parameter biologi meliputi ada atau tidaknya bahan organk/mikroorganisme seperti bakteri coli, virus, bentos dan plakton. Organisme yang peka akan mati di lingkungan air yang teremar.
Cotnoh: keadaan siput air dan planaria di sugnau atau perairan menunjukkan bahwa air di sungai tersebut belum tercemar.
Sumber: Pendidikan Lingkungan Hidup untuk SMP kelas VIII





Usaha Pencegahan Pencemaran Udara

Secara umum pencemaran udara diartikan sebagai udara yang mengandung satu atau beberapa zat kimia dalam konsentrasi tinggi, sehingga mengganggu manusia, hewan, tumbuhan dan makhluk hidup lainnya di dalam suatu lingkungan. Oleh karena itu diperlukan usaha-usaha untuk mencegah pencemaran udara ini.

Berikut 6 usaha pencegaran pencemaran udara yang dapat kita lakukan, yaitu;
1. Mengurangi pemakaian bahan bakar fosil terutama yang mengandung asap serta gas-gas polutan lainnya agar tidak mencemarkan lingkungan.
2. melakukan penyaringan asap sebelum asap dibuang ke udara dengan cara memasang bahan penyerap polutan atau saringan;
3. Mengalirkan gas buangan ke dalam air atau dalam lauratan pengikat sebelum dibebaskan ke air. Atau dengan cara penurunan suhu sebelum gas buang ke udara bebas;
4. membangun cerobong asap yang cukup tinggi sehingga asap dapat menembus lapisan inversi thermal agar tidak menambah polutan yang tertangkap di atas suatu pemukiman atau kita;
5. mengurangi sistem transportasi yang efisien dengan menghemat bahan bakar dan mengurangi angkutan pribadi;
6. memperbanyak tanaman hijau di daerah polusi udara tinggi, karena salah satu kegunaan tumbuhan adalah sebagai indikator pencemaran dini, selain sebagai penahan debu dan bahan partikel lain.



Penyebab Polusi Udara

Udara pada lingkungan tercemar oleh zat-zat polutan sehingga tidak bersih lagi dan merupakan gangguan bagi makhluk hidup/manusia sekitarnya. Dengan kemajuan teknologi pada masa kini, polusi udara telah menimbulkan banyak kekhawatiran terutama di daera daerah industri.
Penyebab polusi udara dapat terjadi akibat dari, yaitu;

1. Kendaraan bermotor
Semua kendaraan bermotor yang memakai bensi dan solar akan mengeluarkan gas CO, Nitrogen Oksida, blerang dioksida dan partikel-partikel lain dan sisa pembakarannya. Unsur-unsur ini bila mencapai kuantum tertentu dapat merupakan racun bagi manusia atau hewan. Sebagai contoh gas CO merupakan racun bagi fugnsi-fungsi darah, SO2 dapat menimbulkan penyakit sistem pernapasan.

2. Pabrik Pabrik industri
Bagi pabrik industri yang di antara bahan bakunya banyak menggunakan zat-zat kimia organik maupun anorganik. Sebagai hasi pengelolaannya selai menghasilkan produk-produk yang berguna bagi kepentingan hidup manusia juga dikeluarkan produk-produk yang tidak berguna malahan dapat berupa racun. Produk-produk yang tidak berguna ini jelas akan dibuang dan bisa merusak lingkungan, berupa gangguan pada kehidupan dan kelestarian lingkugan bila tanpa pengendalian.
Berbagai bentuk penyakit akan timbul pada masyarakat di sekitar pabrik atau pada pekerja sendiri akibat masuknya zat-zat buangan ini ke dalam tubuh. Misal dengan timbulnyaapa yang disebut penyakit Pneumokoniosis, yaitu segolongan penyakit yang disebabkan oleh penimbunan debu-debu dalam paru-paru.
Untuk menentukan apakah orang tersebut terserang penyakit paru-paru akibat penimbunan debu dalam paru-paru, tidak mudah kalau hanya berdasarkan kelainan-kelainan yang terjadi pada tubuh. Harus ada riwayat pekerjaan atau lingkungan tempat tinggal ang selalu mereka gunakan atau sering berurusan dengan debu-debu yang membahayakan misalnya pernah bekerja atau pernah tinggal di sekitar petambangan, di pabrik keramik dan lain-lain.
Kelainan yang terjadi pad atubuh bergantung pada banyaknya debu yang timbul dalam paru-paru, makin luas bagian paru yang terkena makin hebatlah gejala-gejalanya, walaupun hal itu tidak selalu benar. Gejala yang timbul, antara lain batuk-batuk kering, sesak napas, kelelahan umum, berat badan yang turun, banyak berdahak dan lain-lain.
Untuk pengobatan secara khusus terhadap penyakit ini boleh dikatakan tidak ada. Pemberian obat-obatan umumnya hanya ditujukan untuk mengurangi penderitaan dan gejala-gejala yang timbul. Satu-satunya tindakan adalah yang bersangkutan tidak lagi mengisap debu berbahaya tadi.
Dengan demikian pencegahan merupakan hal yang perlu diutamakan. Biaya pencegahan relatif tidak seberapa bila dibandingkan dengan akibat penyakit ini.




Hubungan Manusia Dengan Lingkungan


Manusia mendapakna unsur-unsur yang diperlukan dalam hidupnya dari lingkungan. Makin tinggi kebudayaan manusia, makin beraneka ragam kebutuhan hidupnya. Makin besar jumlah keburuhan hidupnya berarti makin besar perhatian manusia terhadap lingkungannya.
Perhatian dan pengaruh manusia terhadap ligkungan makin meningkat pada zaman teknologi maju.
Masa ini manusa mengubah lingkungan hidup alami menjadi leingkungan hidup binaan. Eksplotasi sumber daya alam makin meningkat untuk memenuhin bahan dasar industri. Sebaliknya hasil industri berupa asap dan limbah mulai menurunkan kualitas lingkungan hidup.

Berdasarkan sifatnya, kebutuhan hidup manusia dapat dilihat dan dibagi menjadi 2, yaitu kebutuhan hidup materil antara lain adalah air, udara, sandang, pangan, papan, transportasi sera perlengkapan fisik lainnya. Dan kebutuhan nonmateril  adalah rasa aman, kasih sayang, pengakuan atas eksistensinya, pendidikan dan sistem nilai dalam masyarakat.
Manusia merupakan komponen biotik lingkungan yang memiliki daya fikir dan daya nalar tertinggi dibandingkan makluk lainnya. Di sini jelas terlihat bahwa manusia merupakan komponen biotik lingkungan yang aktif. Hal ini disebabkan manusia dapat secara aktif mengelola dan mengubah ekosistem sesuai dengan apa yang dikehendaki. Kegiatan manusia ini dapat menimbulkan bermacam-macam gejala.



Efek Limbah Berbahaya Terhadap Manusia

Berbagai pabrik industri dianatara bahan bakunya banyak mempergunakan zat-zat kimia organik maupun anorganik. Sebagai hasil pengolahannya selai menghasilkan produk-produk yang berguna bagi kehidupan manusia, juga fakta menunjukkan bahwa limbah-limbah negatif bagi kesehatan manusia dan kelestarian lingkungannya.
Diantara efek limbah berbahanya terhadap kesehatan manusia adalah karena sifat toksik bahan yang dikandung dalam limbah tersebut. Berbagai jenis penyakit yang dapat terjadi karena limbah berbahaua adalah; penyakit pneumoniosis, silicosis, byssinosis, siderosis, talkosis dan berbagai jenis keracunan lainnya.
Penyakit-penyakit yang ditimbulkan dari limbah berbahaya dapat bersifat akut dan kronis. Terutama limbah berbahaya toksis, dimana proses reaksinya sangat kompleks.
Secara umu rantai reaksi menimbulkan efek terhadap kesehatan manusia dapat di bagi dalam tiga face, yaitu: (1) face paparan atau eksposisi, (2) face tokso-kenetik, dan (3) face tokso – dinamik.
Face paparan dapat terjadi secara oral, melalui saluran pencemaran, atau melalui kulit. Pada face tokso-kinetik ada dua proses yang memainkan peranan penting, yaitu;
1. Transpor yang meliputi absorbsi yang disebut, dan ekskresi.
2. perubahan metabolik yang disebut juga botransformasi yang sering menyebabkan ketidakaktifan zat yang diserap.
namun perubahan biokimiawi dalam organisme dapat mengakibatkan juga pembentukan senyawa aktif dan dengan demikian mengakibatkan bioaktivasi.
Face tokso-dinamik meliputi interaksi antara molekul zat aktif atau zat racun dan tempat kerja spesifik, yaitu reseptor. Interaksi ini menghasilkan induksi suatu stimulus (rangsangan) yang dimulai dari proses biokimia dan biofisika dan akhirnya menyebabkan efek bagi kesehatan manusia.

Efek – efek akut dari limbah berbahaya

Di bawah ini penulis menyajikan beberapa efek terhadap kesehatan manusia yang ditimbulkan oleh limbah berbahaya yang bersifa akut.
No.
Tipe Limbah
A
B
C
D
E
F
Limbah = limbah pestisida (Obat = obat pembunuh hama)
1.
Pestisida organic (astasin, chlorin)
+
+
+
+
2.
Metyl Bromida
+
3.
Herbisida (Obat-obat pembasmi rumput)
+
4.
Pestisida fosfat organic
+
+
+
+
5.
Organo nitrogen herbisida
+
+
6.
Insektisida (-embunuh serangga)
+
+
+
+
7.
Pembasmi jamur
+
8.
Almunium fosfat
+
9.
Rotenone
+
+
10.
Cyanide waste
+
+
+
+
Logam = logam yang Toksik (racun)
11.
Timah, lembaga, selenium, nikel, chromium
+
+
+
12.
Komposisi timah hitam organic
+
+
+
13.
Air raksa, dan lain-lain
+
+
+
+
Sumber: Hazardous Waste Management, Reducing the Risk, Island Press, 1986. By B A Goldmant.
Keterangan: + = efek-efeknya pada manusia menurut pembuktian secara statistik.
A = Kerusakan susunan saraf
B = Kerusakan system pencernaan
C = Kerusakan system neorologis
D = Kerusakan system pernafasan
E = Kerusakan pada kulit
F = Kematian

Efek – efek kronis dari limbah berbahaya
Limbah berbahaya di samping dapat menimbulkan efek akut bagi kesehatan manusia ternyata pencemaran dalam waktu lama dapat pula menimbulkan efek kronis bagi keselamatan manusia dan makhluk hidup lainnya. untuk lebih jelasnaya dapat dilihat pada tabel di bawah ini
Efek – efek kronis dari Limbah Berbahaya Tertentu
No.
Tipe Limbah
A
B
C
D
1.
Pestisida organik
*
*
*
+
2.
Halogenated organic phenoxy herbicides
*
*
*
*
3.
Pestisida fosfat organic
*
*
*
4.
Herbisida organo nitrogen
*
*
*
5.
Timah, tembaga, selenium, chromium fan nikel
+
6.
Air Raksa
+
7.
Cadmium
+
8.
Halogenated organic
+
+
Sumber: Hazardous Waste Management Reducing the Risk Island Press, 1996. By B.A Goldmant.
Keterangan
·         = Efek-efek pada manusia yang dapat dibuktikan secaa statisitik.
·         + = Efek-efek pada binatang dalam labolatorium yang dapat dibuktikan secara statistik
·         A = Efek karsinogenik (,menimbulkan kanker)
·         B = Efek mutagenic (mutasi gen/kromosom)
·         C = Efek teratogenik
·         D = Kerusakan system reporduksi
Sumber artikel: Buku Lingkungan Hidup & Kelestariannya oleh Prof. Dr. H. Imam Supardi, dr Sp.Mk



Manfaat Reboisasi
Reboisasi adalah penanaman hutan kembali. Reboisasi merupakan kegiatan untukmenanam tanaman di hutan, karena tanaman di hutan telah habis, biasanya akibatdeforestisasi atau penggundulan hutan akibat kegiatan manusia.
               Reboisasi berarti penanaman pohon di hutan dengan tujuan mengembalikan hutan seperti sedia kala yang penuh dengan tanaman, reboisasi sering juga disebut sebagai pemulihan hutan. Daerah reboisasi sebelumnya ditanami hutan, disebut sebagai reforestasi .


Manfaat dan Fungsi dari Reboisasi :
1.                   Mengurangi erosi tanah oleh angin dan air.
2.                   Pelestraian kesuburan lahan pertanian sekitarnya.
3.                   Kenaikan kadar air tanah.
4.                   Perlindungan cekungan air tanah.
5.                   Restorasi keanekaragaman hayati.
6.                   Menghentikan ancaman penggurunan.
7.                   Pencegahan banjir oleh penyimpanan air kapasitas tinggi di hutan.
8.                   Di daerah pegunungan perlindungan terhadap longsoran.
9.                   Pemanfaatan kayu atau eksploitasi buah, daun, dll.
10.               Penangkapan dan penyimpanan CO 2 untuk mengurangi efek rumah kaca (penyerapan CO 2)


5 Ciri-Ciri Rumah Sehat

Artikel lingkunga hidup akan membahas 5 ciri rumah yang sehat untuk dihuni. Sebuah rumah yang sehat, asri, nyaman dan layak huni adalah rumah yang memenuhi beberapa aspek sebagai berikut;
1.       Segi konstruksi bangunan, yaitu memiliki pondasi dan konstruksi yang cukup kuat dan aman untuk penghuni di dalamnya serta dibuat dari bahan bangunan yang tahan lama, mudah untuk dipelihara, terdapat jaringan listrik dan bersifat tahan api.
2.       Segi kesehatan yaitu mampu menunjang kondisi kesehatan tiap penghuninya. Contoh di tiap ruangan tersedia penerangan dan tidak lembab, terpenuhinya jaringan air bersih dan air minum, terdapat pembuangan sampah, salura air pembuangan air kotor/limbah rumah tangga dan sebagainya.
3.       Segi kenyamanan, yaitu bertujuan agar penghuni nyaman bertempat tinggal dan mudah melaksanakan kegiatannya.
4.       Segi keterjangkauan biaya yaitu pembangunan dan pemeliharaan sarana dan prasarana rumah disesuaikan dengan dana dan kemampuan pemilik rumah.
5.       Segi keserasian lingkungan, yaitu untuk memberikan keindahan dan keasrian lingkungan rumah. Contoh; menanam tanaman di perkarangan, memberi lampu penerangan dan seabgainya.
Lingkungan rumah yang sehat, asri, dan layak huni merupakan idaman setiap keluarga kerena memberikan banyak dampak positif bagi penghuninya, seperti rasa nyaman, mencegah terjadinya kecelakaan, mencegah dan melindungi dari terjangkitnya bibit penyakit serta memperoleh dan mencurahkan rasa kasi sayang. Upaya penciptaan lingkungan rumah yang sehat, asri dan layak huni antara lain bermula dari pembentukan pola sikap mencintai lingkungan dari tiap anggota keluarga.



Cara Menjaga Lingkungan Sekolah Yang Sehat
Sekolah merupakan salah satu lembaga formal pendidikan yang berfungsi untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan anak, ekolah merupakan tempat kita memperoleh berbagai ilmu pengetahuan sebagai bekal untuk bertahan hidup di kemudian hari. Pemahan dan pengenalan menditail mengenai lingkungan dapat diperoleh anak melalui pendidikan di sekolah.

Cara – cara yang perlu dilakukan untuk memelihara lingkungan sekolah antara lain sebagai berikut.
1.       Menyusun dan memasyarakatkan perogram sekolah hijau.
2.       Mendaftar atau menginvestasikan dan melaksanakan perogram sekolah hijau, yaiut;
·         Membangun kegiatan apotek hidup di sekolah.
·         Menurangi atau menghemat penggunaan lampu pendingin ruang kelas, konsumsi air dan energi lainnya.
·         Membangun mekanisme pembuangan sampah di sekolah.
·         Membiasakan untuk kegiatan hemat atau bahkan mendaur ulang semua kertas, plastik dan sejenisnya
·         Menyediakan tempat sampah berdasarkan jenis sampahnya.
·         mengkondisikan kegiatan ekstra kulikuler berbasis lingkungan, seperti kelompok hijau, pecinta alam dan sejenisnya.
·         Melakukan diskusi atau studi kasus tentang pemeliharaan lingkungan sekolah dan sejenisnya. Contoh menonton film bertemakan lingkungan, kemudian mendiskusikan atau membahasnya bersama-sama
·         Mengadakan karya wisata atau studi bnding dalam rangka pemeliharaan dan peningkatan kebersihan dan kelestarian laingkungan sekolah
1.       Melaksanakan tata tertib kebersihan dan kelestarian lingkungan sekolah.
2.       Mengembangkan kecintaan dan kepedulian siswa terhadap lingkungan sekolah melalui berbagai loba peduli lingkungan, seperti lomba kebersihan antar kelas, menulis, menggambar, atau aneka kreativitas lain yang bersifat ramah lingkungan.
3.       Mengadakan pengawasan dan penegakan kedisiplinan.
4.       Mengadakan gerakan cinta kebersihan dan kesehatan lingkungan sekolah
5.       memanfaatkan hari-hari besar nasional untuk gerak peduli lingkungan
Secara keseluruhan, kebersihan dan keasrian sekolah adalah tanggung jawab bersama dari setiap warga sekolah. Selain guru dan siswa, pemeliharaan dan perwujudan lingkungan sekolah yang bersihm sehat dan asri tidak lepas dari peran orang tua, swasta lembaga swadaya masyarakat mapupun pemerintah. Kondisi demikian akan melahirkan siswa yang cerdas, bermutu, berwawasan lingkungan serta mampu menerapkan sikap cinta dan peduli lingkungannya di lingkungan sekolah maupun masyarakan.
Sumber Artikel Lingkungan Hidup.com